Author POV
Hari ini adalah hari yang menyakitkan bagi ku. Hari yang tidak ia inginkan kejadian pahit itu terjadi. Semua orang berdatangan memakai baju hitam. Mereka mengucapkan salam kepada orang tua Park Cho Rong. Mereka yang mengenakan baju hitam-hitam pun berdoa untuk Park Cho Rong. Aku melihat Ibu Park Cho Rong menangis sambil menjerit, lalu ayah nya menenangkan ibunya. Aku hanya bisa melihat dari kejauhan, aku takut… sangat takut sekali… entah kenapa rasa takut ini muncul. Setelah banyak orang yang pulang aku pun masuk untuk mendoakan Park Cho Rong.
Hari ini adalah hari yang menyakitkan bagi ku. Hari yang tidak ia inginkan kejadian pahit itu terjadi. Semua orang berdatangan memakai baju hitam. Mereka mengucapkan salam kepada orang tua Park Cho Rong. Mereka yang mengenakan baju hitam-hitam pun berdoa untuk Park Cho Rong. Aku melihat Ibu Park Cho Rong menangis sambil menjerit, lalu ayah nya menenangkan ibunya. Aku hanya bisa melihat dari kejauhan, aku takut… sangat takut sekali… entah kenapa rasa takut ini muncul. Setelah banyak orang yang pulang aku pun masuk untuk mendoakan Park Cho Rong.
“Maafkan aku Park Cho Rong… Maaf kan aku…” ujarku setelah mendoakan Park Cho Rong.
“Maafkan aku karna aku tidak bisa menjagamu.” kataku masih sambil menangis.
“Maafkan aku karna aku tidak bisa menjagamu.” kataku masih sambil menangis.
Setelah selesai mendoakannya, aku pun pulang. Orang-orang melihatku yang masih menangis terisak-isak. Aku tidak memperdulikan orang-orang yang memperhatikanku. Aku banyak mendengar bisik-bisik orang lain tentang ku yang menanyakan ‘Mengapa dia menangis?’. Aku langsung berlari secepat mungkin menuju ke rumah.
***