Maltese Dog

Rabu, 15 Februari 2012

[FF]: End of a Beautiful


Dari kejauhan tampak seorang gadis kecil sedang bermain dan bercanda dengan kedua temannya. Luna, itulah nama gadis kecil yang sedang bermain itu. Rambutnya panjang, kulitnya putih dan bermata agak sipit. Gadis kecil itu memang benar-benar lucu dan manis. Sore itu, Luna dan dua temannya, Kibum dan Siwon yang kebetulan kakak beradik itu sedang bermain bersama di bawah pohon besar yang sangat rindang. Mereka tertawa lepas, bermain dengan bebas dan terlihat sangat menikmati masa-masa itu. Tapi, sadarkah mereka? Mungkin hari itu menjadi hari terakhir mereka bermain bersama.


"Kiiiiibbbbuuummm... Siiiiwooonnn... Main yuk!" Luna memanggil-manggil kedua temannya tersebut dari depan rumah mereka. Sunyi. Sepi. Tak ada jawaban. Luna terus berteriak-teriak memanggil kedua sahabatnya itu. Tapi tetap tidak ada jawaban. Luna yang putus asa pun pulang ke rumahnya. Di rumah ia bercerita kepada bundanya. "Bunda, Kibum sama Siwon lagi kemana sih? Kok Luna ajakin main merekanya engga ada?" tanya Luna dengan wajah penuh tanya. "Mulai sekarang Luna jangan nyari Siwon sama Kibum lagi ya. Mereka udah pindah ke Seoul." jawab bunda sambil membelai lembut rambut anak semata wayangnya itu. "Siwon sama Kibum pindah, Bunda? Seoul itu dimana sih, Bun? Luna pengen main sama mereka. Luna kangen sama mereka." ucap Luna yang hampir menangis. "Sabar ya, sayang. Suatu hari nanti kamu bisa kok ketemu lagi sama mereka. Luna jangan sedih ya. Kan masih ada Yoona, Yuri sama Henry. Luna kan bisa main sama mereka." bujuk bunda. "Bisa, bunda? Asik. Luna gak sabar pengen ketemu sama mereka. Iya, Bun. Makasih ya. Luna sayang banget sama bunda." ujar Luna sambil memeluk bundanya.

"Pada upacara pagi hari ini, bapak hendak mengucapkan selamat kepada anak kami yang terkasih, Park Sun Young karena berhasil mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan Kuliahnya di salah satu universitas terbaik di Seoul." ujar Leeteuk sehabis upacara bendera. Tepuk tangan pun bergemuruh di lapangan upacara Raffles Senior High School. "Selamat ya, Na! Bangga deh punya temen kayak lo. Udah cantik, pinter, baik lagi. Lo emang the best lah." ujar Yoona sambil memelukku dengan sangat erat. "Jangan lupain kita ya, Na. Kita tetep sahabatan ya pokoknya." ucap Yuri. "Iya tuh, Na! Betul! Jangan lupain kita ya!" Henry yang sedaritadi diam pun ikut bicara. "Iya... Iya... Tenang aja. Gue gak bakalan lupa kok sama lo semua" jawabku sambil tersenyum. Sebenarnya aku ingin menangis karena harus meninggalkan sahabat-sahabatku ini. Tapi aku harus melanjutkan kuliahku di Seoul. Lagi pula aku juga ingin bertemu sahabat masa kecilku yang sudah pindah ke sana, meninggalkan aku tanpa kabar. Ya, Siwon dan Kibum. Seperti apa ya mereka sekarang?  Uuughh kangen!

Hari ini aku akan berangkat ke Seoul. Sekarang aku sudah berada di ruang tunggu. Tadi aku diantar oleh ayah, bunda serta sahabat-sahabatku, Yuri, Yoona dan Henry. Sebelum berangkat aku memeluk ayah dan bundaku memohon doa restu mereka. Tak lupa juga aku berpesan kepada sahabat-sahabatku itu untuk rajin-rajin mengirimiku sms dan email. Sepertinya aku belum siap untuk pergi meninggalkan mereka. Tapi aku tetap mencoba untuk bersabar. "Inget, Na! Lo udah berhasil dapat beasiswa ke sana! Manfaatin sebaik-baiknya. Lagian ke Seoul kan emang impian lo. Biar lo bisa ketemu sama Siwon dan Kibum." ucap kata hatiku. Dengan berat hati aku pun masuk ke dalam pesawat. Dan memulai perjalananku untuk mengejar ilmu dan menemui sahabat masa kecilku.

Satu tahun sudah aku tinggal di Seoul. Disana aku tinggal di kost-kostan yang lumayan dekat dengan universitasku. Sejak tinggal sendiri aku jadi lebih mandiri dan engga manja lagi seperti dulu. Saat pertama kali hidup sendirian rasanya berat banget.  Abisnya engga ada bunda. Tapi sekarang aku sudah mulai terbiasa. Banyak masa-masa ga terlupakan satu tahun terakhir ini. Mulai dari masa ospek yang benar-benar menengangkan sekaligus bikin ketawa, ketemu sama temen-temen baru yang bener-bener asik, sampai dapet kejutan dari ayah, bunda dan sahabat-sahabatku yang sengaja datang ke Seoul waktu hari ulangtahunku. Tapi ada satu hal yang mengganjal hatiku. Kapan aku bisa dipertemukan dengan sahabat masa kecilku itu? Bagaimana caranya agar aku bisa menemui mereka? Pikiran itu selalu menyelimuti otakku.

Sekarang aku lagi sibuk banget ngurusin pensi. Maklum, aku ini anggota OSIS. Capek sih memang. Tapi seru! Aku kebagian tugas buat mempromosikan pensi sekolahku ke sekolah-sekolah lain dan juga mencari sponsor. Kata temen-temenku aku emang cocok banget kebagian tugas ini soalnya aku cerewet dan bawel banget. Haha. Setelah berbulan-bulan menguras tenaga demi mewujudkan pensi yang "beda" sama yang sebelumnya akhirnya semua selesai! Seminggu lagi pensi yang dinanti-nantikan olehku dan pengurus OSIS lainnya serta para siswa dan siswi di sekolahku akan digelar. Eh aku udah cerita belom? Jadi waktu aku mampir ke Thomas University bareng Minzy buat menjalankan tugas ada satu anak cowok yang nyebelin banget. Jadi waktu aku sama Minzy lagi makan di kantin tiba-tiba dia nyamperin meja kita dan maksa kita buat pindah. Nyebelin banget kan? Mana mukanya songong abis. Ih beneran deh minta dicakar banget cowok itu. Tapi ya lupain deh. Paling juga gue ga bakalan ketemu dia lagi. Iya kan?

Nah, hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Pensinya bakal mulai jam 12.00. Jam 06.00 aku sudah bangun. Aku sibuk memilih-milih baju mana yang hendak ku pakai. Akhirnya aku memilih kaos biru muda dan celana jeans serta sneakers kesayanganku. Setelah itu aku mandi dan bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Jam 09.00 aku sudah sampai dan berkumpul bersama teman-teman yang lain. Pensi kali ini rame banget! Bintang tamunya band-band bandung yang cukup terkenal disini. Serta boyband Super Junior. Ya, sebenernya aku sendiri engga tau mereka yang mana. Aku cuma tau lagunya aja. Padahal teman-teman di sekolahku banyak yang mengelu-elukan mereka. "Eh, itu Super Junior dateng!" CL berteriak-teriak kesenengan. Dia memang fans fanatik Super Juniornya, apalagi Donghae. Aku pun langsung menoleh ke arah boyband tersebut. Hey tunggu! Salah satu personilnya sepertinya aku kenal, tapi siapa ya? Ya ampun, aku baru inget. Dia kan cowok nyebelin itu. Ternyata dia personil Super Junior  ga nyangka deh.

Pukul 13.00 Super Junior selesai perform dan aku yang sedang bengong disamping panggung tiba-tiba dikagetkan oleh seseorang. "Dooorr" katanya sambil menepuk pundakku. "Jangan bengong, Mbak. Nanti kesurupan loh" candanya. "Haha. Bisa aja" jawabku sambil tersenyum. "Boleh kenalan?" tanyanya sembari mengulurkan tangan. "Boleh. Gue Luna. Lo?" jawabku sambil membalas uluran tangannya. "Gue Kibum. Salam kenal ya, Na" balasnya. Aku terkejut. Kibum? Apa jangan-jangan dia sahabat masa kecilku? Tapi yang namanya Kibum kan ga cuma satu. "Hei!" Kibum membuyarkan pikiranku. "Kok bengong lagi sih? Terpesona sama gue?" katanya lagi. "Engga kok. Ye narsis bener lo" jawabku sambil tertawa.

Sejak hari itu aku dan Kibum jadi makin dekat. Bisa dibilang kayak orang pacaran tapi engga pacaran. Ya its complicated lah. Suatu hari Kibum mengajakku untuk main ke rumahnya. Aku pun mengiyakan ajakannya tersebut. Kibum menjemputku di kost-kostan dengan motornya dan kami pun segera melaju ke rumahnya. Tiba-tiba diperjalanan, "Kiiibuuummm! Awas!" aku berteriak. Terlambat, motor yang kami naiki keburu di tabrak oleh mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi tersebut. Sejak itu aku tak ingat apa-apa lagi.

Aku mencoba membuka mataku. Berat sekali rasanya. Ah, kepalaku sakit sekali. Badanku pun terasa amat sakit. "Sayang, kamu udah sadar?" Suara itu. Seperti suara bunda. Dan ternyata memang bunda. "Bunda? Kok bunda ada disini? Aku dimana, Bun?" tanyaku. "Iya, Sayang. Ini bunda. Bunda dapat kabar katanya kamu kecelakaan. Kamu lagi di rumah sakit, Nak." Sekarang aku ingat semuanya. Kecelakaan itu. Ya, kecelakaan yang membuatku harus tergeletak di sini. "Bunda, Kibum mana?" tanyaku penasaran. "Kibum... Sekarang dia sedang ada di ICU. Doakan dia ya, Nak. Keadaannya sekarang kritis." jawab bunda dengan sangat berhati-hati. "Kibum kritis, Bun?" tanyaku lagi sambil terisak. "Eh, Na. Tau gak? Bunda udah ketemu sama Siwon dan Kibum. Sahabat kamu waktu kamu kecil itu loh" ujar bunda mengalihkan pembicaraan. "Oh ya? Ketemu dimana, Bunda?" tanyaku. "Temenmu yang kritis itu, Na. Dia itu Kibum sahabat kamu" jawab bunda. Aku kaget. Ternyata selama ini aku udah ketemu sama sahabat lamaku. Di satu sisi aku senang, tapi di satu sisi pula aku merasa sedih. Sedih, karena sahabatku itu kini sedang kritis.

Seminggu sudah aku dirawat di rumah sakit ini. Keadaanku makin membaik. Keadaan Kibum pun semakin membaik dan sudah keluar dari ruang ICU. Kemarin bunda pulang karena ada urusan. Aku kira aku bakalan kesepian karena ga ada bunda yang nemenin aku. Tapi ternyata enggak tuh. Selain Minzy, Park Bom dan Sandara yang setiap hari jengukin aku. Siwon juga suka main ke kamar aku buat ngontrol keadaan aku. Bunda emang nitipin aku sama dia. Siwon baik banget ternyata. Jadi ngerasa bersalah waktu itu udah sebel abis-abisan sama dia. Hehe. Kalau sahabat-sahabat aku itu udah pada pulang, Siwon pasti nemenin aku ngobrol. Setiap ngobrol pasti bahan obrolan kita ngalir gitu aja. Mulai dari cerita masa kecil kita, kejadian di kantin Thomas University sampai kedekatan ku dengan Kibum. Ternyata Kibum beneran naksir aku, kata Siwon dia suka cerita tentang aku ke dia. Jadi malu.

Akhirnya aku bisa pulang dari rumah sakit. Aku diantar pulang ke kost-kostan sama Siwon. Sedangkan Kibum masih di rumah sakit. Aku juga sering jengukin dia. Tapi tiap kali aku jengukin Kibum aku selalu diejekin abis-abisan sama Siwon. Haha. Siwon emang hobi banget ngegodain aku sama Kibum. Kibum akhirnya pulang dari rumah sakit. Kami mengadakan pesta kecil-kecilan bersama para personil Super Junior. Kita gila-gilaan bareng deh disitu. Pokoknya seruuu banget.

Aku, Minzy, Park Bom dan Sandara sedang hangout bareng. Tiba-tiba waktu kami sedang makan di cafe aku melihat seorang cowok sedang dinner berdua dengan cewek. Sangat mesra. Dan taukah kamu siapa cowok itu? Dia Kibum. Aku yang shock pun segera berlari keluar. Aku terus berlari. Dan menangis. Aku tak memperdulikan teriakan teman-temanku. Aku tak memperdulikan orang-orang yang menatapku dengan penuh tanda tanya. Sekarang aku berjalan menyusuri trotoar. Berjalan tanpa tujuan yang jelas. Air mata terus menetes dari mataku. Hatiku serasa dicabik-cabik! Aku engga pernah nyangka Kibum segitu teganya nyakitin perasaan aku. Tiba-tiba sebuah motor menghadang langkahku. Cowok pengendara motor itu membuka helmnya. Siwon. Cowok itu adalah Siwon. "Luna, lo kenapa?" tanyanya khawatir. "Kibum, Won. Kibum" jawabku sambil terisak. "Lo pasti sekarang udah tau ya kalo dia udah punya pacar?" tanyanya dengan hati-hati. "Iya, tadi gue liat dia di cafe sama pacarnya" jawabku. "Dia balikan sama mantannya, Na" katanya lagi. "Lo yang sabar ya, Na. Lo masih sayang sama dia?" Siwon bertanya. "Yah, gimana ya? Sebenernya gue masih sayang sama dia. Tapi ya gue berusaha buat kuat ngadepin ini semua" jawabku. "Bagus deh. Lo emang harus kuat dan jangan ngarepin cinta dari orang yang belom tentu cinta sama lo. Pasti ada kok orang yang cinta sama lo. Cintanya tulus. Dari lubuk hatinya yang terdalam" ujar Siwon. Kata-kata itu membuatku kuat. "Emang siapa, Won? Pasti ga ada" jawabku pesimis. "Gue, Na. Gue cinta sama lo! Tulus dari hati gue yang terdalam. Gue sayang sama lo, Na. Be my girl, please. Gue janji gue bakal selalu jagain lo. Gue janji gue ga bakal nyakitin lo. Lo mau kan, Na?" ucap Siwon dengan penuh kesungguhan. "Gue mau, Won. Gue juga sayang sama lo" jawabku.

Hari itu kami resmi berpacaran. Siwon benar-benar membuat hidupku lebih berwarna dan berarti. Yang paling aku suka adalah dia mencintaiku apa adanya. Dia tidak menuntutku untuk menjadi orang lain. Dan aku sangat bersyukur dan beruntung bisa memiliki kekasih sepertinya. Kekasih yang mencintaiku dengan sepenuh hati dan apa adanya.


~The End~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

WARNING!!!! This a Rule for Comment :)

:: jangan komen tentang hal yang bersifat Negatif atau menghina orang lain
:: dimohon yang mempunyai akun pakailah nama akun nya^^
:: Don't be silent ya, "tak komen maka komen lah :D"

Gomawo ;))

comucomu

PitaPata Dog tickers