[FF]: Our Last Meet #1

Namaku Sunny , aku mempunyai pacar bernama Sungmin. Dia sekaligus cinta pertamaku. Sudah sekitar 7 bulan aku bersamanya. Hubungan kami , akur-akur saja. Tak pernah ada masalah. Yaaa.. pernah siih, tapi itu masalah kecil dan pasti tak akan bertahan lama. Dia orang yang perhatian dan mengerti tentang keadaanku. Aku beruntung dapat memilikinya.

“Sunny!” sapa seseorang dari arah belakang. Dengan segera aku menengok kearah belakang dan ternyata ia adalah sungmin. “Sungmin!” ujarku sambil berlari kearahnya. “kamu kok sendirian disini? kamu mau ngepain?” tanya sungmin. “emm.. aku cuma mau melihat- lihat buku aja hehe” ujarku , memang pada saat itu aku sedang berada di toko buku. “oooo.. kalo kayak gitu, aku temenin aja yaa?” ajaknya sambil tersenyum kepadaku. “okedeeeeeh!” sahutku . setelah berputar-putar cukup lama, akhirnya kita pun merasa letih dan kita pun mencari tempat duduk untuk beristirahat sejenak. “aduuuh capek .. nyari buku nggak dapet-dapet..!” ujarku sambil menyenderkan kepala kebahu sungmin. “hahah.. kamu siih.. ke toko buku tapi nggak ada tujuan mau beli buku apa” ujarnya, mengejekku. “iiih kamu maah.. heheh tapi bener juga sih” jawabku sambil tertunduk malu. “hahaha.. oiaa.. kamu laper nggak?” tanya sungmin. “eem.. iya niih laper banget.. dari tadi pagi belom makan” jawabku . “kasian bangeeet kamuuu.. yaudah kalo gitu.. kita makan siang bareng yuk!” ajak nya. “boleeh.. makasih yaaaah “ jawabku sambil tersenyum kepadanya. kita pun berjalan ke foodcourt.

Setelah sampai di foodcourt, “sunny, kamu mau pesen apa?” tanya nya. “emm.. yang mana yaa..? ini aja deh” jawabku sambil menunjuk salah satu menu makanan. “emm.. okee .. aku sama deh.. bentar yaaa aku pesenin dulu” jawabnya. Aku pun menunggu, tak lama kemudian sungmin datang dengan membawa makanannya. “ini diaaaaa” sahutnya. “hahaha.. makasiih sungmin” jawabku. Saat makan, ia pun menanyakan sesuatu padaku. “emm.. sunny .. aku mau nanya sesuatu sama kamu” sahutnya dengan nada serius. “kamu mau nanya apa? Ngomong aja” jawabku. “gini.. aku mau nanya..kita kan sudah pacaran cukup lama.. tapi, mengapa kamu tidak memperbolehkanku memanggilmu dengan sebutan Sayang?” tanya nya. “emm.. aku tidak suka saja dengan sebutan itu.. aku ngerasa kata itu kurang enak untuk dijadikan sebutan” jawabku. “emm.. yaudah kalau begitu.. aku tidak akan memanggilmu dengan sebutan itu” ujar Sungmin yang agak terlihat sedih. Kita pun menghabiskan makanan dengan segera dan melanjutkan perjalanan. 

Kita pun berputar-putar mengelilingi mal itu. Tiba-tiba ada seseorang yang berlarian dari belakang dan menjatuhkanku. “adduuuuuh”  sahutku. Sungmin yang berada di sampingku, langsung  memarahi orang yang menabrakku. “kamu gimana sih? Jalan pake mata dong.. kalau pacar saya kenapa- napa bagaimana?” ujarnya dengan nada sedikit marah. “maafkan saya.. tadi saya sedang berburu-buru dan kurang memperhatikan jalan” maaf orang tersebut. Sebelum Sungmin melanjutkan amarah nya, aku pun membalas kata maaf dari orang tersebut. “oooh.. iyaa tidak apa-apa.” Ujarku. Aku pun berdiri dan langsung menarik tangan Sungmin. “kamu kenapa sih? Masalah gitu aja diributin.. ga penting banget!” sahutku dengan nada kesal. “aku cuma gak mau kalo kamu kenapa-napa” jawabnya. “kenapa-napa apanya? Perasaan aku cuma jatuh biasa.. kamu  ga usah berlebihan gitu deh!” jawabku. “aku cuma khawatir terjadi apa-apa denganmu. Aku tidak mau kehilangan orang yang kucintai untuk kedua kalinya, aku sayang kamu. Aku mau mempertaruhkan nyawaku demi melindungimu” sahutnya dengar nada tegas. Memang , ia sudah pernah  mengalami kehilangan orang yang ia cinta, yaitu adiknya. Adiknya meninggal saat ingin menyebrang jalan dan kejadian itu terjadi tepat di depan matanya. Mendengar perkataan Sungmin, akupun terdiam dan dia pun terdiam. Tak sepatak katapun yang kamu ucapkan. Sampai akhirnya, “emm.. sunny .. maafin aku.. sudah bertingkah berlebihan terhadapmu” ujarnya. “iya Sungmin, aku juga mau minta maaf karena memarahimu .. aku tidak bermaksud.. aku hanya ingin kamu tidak terlalu over protective kepadaku” jawabku. “iyaa aku mengerti.. maaf sekali lagi untuk itu”sahutnya. Dan akupun berjabat tangan dengannya tanda bahwa kita sudah baikkan.akupun tersenyum kepadanya dan ia juga. “Sunny.. emm.. udah sore.. kamu pulang sama siapa?” tanyanya. “emm.. ga tau nih.. kayaknya kalo naik bis .. jam segini udah jarang..” jawabku. “yaudah kamu pulang bareng aku aja.. kan rumah kita searah” ajaknya. “okedeeeh... makasih Sungmin” jawabku.

Kitapun berjalan ke parkiran untuk menghampiri mobil Sungmin yang terparkir disana. Saat Sungmin membuka pintu mobil, ia pun langsung mempersilahkan aku masuk. Mobil pun mulai berjalan menuju rumah. Setelah sampai dirumah ibu pun sudah menunggu didepan rumah, aku langsung turun dan menghampiri ibu . “eh.. nak sungmin.. nggak mampir dulu?” ajak ibu. “eeh.. nggak deh  tante.. kapan-kapan aja.. permisi tante” jawab sungmin sambil menundukkan kepala. “oooh iya sudah.. hati-hati dijalan” ujar ibu. “iya.. tante” jawab sungmin sambil menjalan kan mobil. Setelah Sungmiin pergi , aku dan ibupun masuk kerumah.

“Sunny.. sini.. ibu mau menanyakan sesuatu kepadamu” ujar ibu. “ada apa bu?” jawabku. “gak ada apa-apa, ibu cuma mau nanya hubunganmu sama Sungmin tidak terjadi apa-apa kan? Baik-baik saja kan?” tanya ibu. “baik-baik saja kok bu, ada apa ibu bertanya seperti itu?” tanyaku kembali. “nggak kenapa-napa .. ibu hanya penasaran” jawab ibu. Tak biasanya ibu menanyakan tentang keadaan hubunganku dengan Sungmin. Akupun penasaran dan menghabiskan hari itu dengan berfikir apa alasan ibu bertanya seperti itu?

>>TO BE CONTINUED<<